Sabtu, 05 November 2011

Dalam Jingga Sebuah Rasa

Senja hanya membungkam kami, sepertinya tak ada lagi kata yang harus diucap ataupun pertanyaan terpendam yang harus diungkap. Kami hanya dua sosok mati tanpa rasa ingin kembali, kami dua hati yang tak mungkin lagi terpaut. Keramaian mengunci bahasa tubuh tanpa tahu cara membuka pembicaraan, kami dua raga yang tak lagi menghangatkan.

Mungkin hati sudah kosong, mungkin rasa terlalu getir untuk sekedar dicecap. Kami hilang arah setelah berdua menapaki titian penuh aksara tanpa titik, hanya ada tanda tanya, banyak sekali. Mungkin hati sudah bosan dengan irama degup jantung yang melemah ditiap menitnya, atau hati sudah tahu alasan degup buruk yang tak tertata.

Cinta membuat ruang hampa pemisah nada dalam birama tak bernama, entah seperti apa bunyi sepi yang terlukis seolah itu adalah nyanyian suka ria. Kami sudah kehilangan indah detak jantung saat bertatap muka, bukan ini senandung kala cinta masih tertata, bukan ini ketukan saat rasa masih bernyawa.

Aku menyebutnya akhir, kami mengiyakannya dalam senyap suara diantara pasir putih yang tersapu ombak. Dalam senja yang mengisahkan kedamaian, kami melepas semua riak sesal pertanda sesuatu yang telah terjadi dibelakang. Menebar semua benci, mengubur amarah dalam-dalam, hingga melarutkan hal yang kami sebut cinta ke lautan tak bertepi.

Entah bersisa atau terbawa semua, kami menyimpannya dalam jarak sejauh karang dan palung samudera. Begitu sukar diukur meski sudah setengah mati menyelaminya, jadi biarlah...yang hanyut mungkin seharusnya terhanyut dan menyatu dengan lautan. Hanya tinggal aku, yang sudah terpisah dengannya...aku ingin segera beranjak dan menghindari pasang, aku tak ingin tenggelam, aku tak ingin hempasan ombak melemparku ke dasar lara disela karang penggores luka.

Disenja yang kini meredup, kami terdiam dan memisahkan cinta dan rindu secara diam-diam. Memilah rasa yang sudah tidak berguna, dan menuliskan satu nama lain...berharap hati menyukai irama degup jantungnya.

Dalam jingga sebuah rasa, satu akhir ketika irama berhenti bernada, dalam sunyi juga senyap damainya senja.

-

1 komentar:

  1. Weew.. kereeenn.. kangen ama mantannya yaa.. :D -pauleta-

    BalasHapus