Andai saja bisa mengubahnya menjadi sedikit dapat dimengerti...mungkin rasanya tak akan seperih ini.
Apa yang didapat dari jarak tanpa sebuah perjalanan dan tujuan? Mungkin hanya sekedar fatamorgana rasa, aku belum tahu juga.
Andai luka dapat mengerucut setelah mendapati sebab-musababnya, tanpa harus diobati, tanpa harus menyadari seberapa dalam sembilu tertanam disana.
Mungkin cinta memang terlalu sederhana, sesederhana alasan kenapa rindu selalu tiba-tiba ada. Semudah senyum terpana meski hanya membaca sebaris nama, jadi apa itu cinta?
Degup tak beraturan ketika menatap matanya? Aku bahkan belum melihatnya nyata, entah seperti apa lengkungan tawa di wajahnya. Apa itu yang kamu sebut cinta, Ratna?
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar