Kamis, 01 Maret 2012

(Jarak) Setengah Lingkar Bumi

Mungkin tidaklah terlihat jauh kelip bintang yang kulihat sekarang, hanya berbatas udara, hanya selompatan dari tempatku berada. Aku mungkin bisa memanjat pekat malam untuk meraihnya, asal semua bukanlah tipuan fatamorgana gelap gulita tentu saja.

26 Desember 2010, mata indahmu menggenang air dan memerah. Natal belum 24 jam dan kemeriahannya luruh seketika berganti hening yang terus mendekapi malam kita.

'' Aku harus pergi, maaf, '' lirihmu memecah kebekuan. '' Inggris, beasiswa, impian. ''

Aku menatapmu penuh dengan pertanyaan yang siap kuajukan saat kamu menegakkan kepalamu nanti, tapi belum, tidak, kamu tetap menunduk menyembunyikan isak yang tertahan. Dua telapak tanganmu menyatu di pangkuan, saling menggenggam erat seperti kebiasaanmu saat sedang ketakutan atau menangis.

'' Maaf... ''

-

2 Maret 2012, sudah lebih dari setahun sejak malam saat aku melepasmu pergi ke Inggris. Sejak terakhir aku melihatmu menangis setelah Natal, sejak terakhir aku memeluk dan mengusap rambut hitammu di beranda belakang.

Aku merindukanmu.

'' Jangan pernah lelah menungguku, '' bilangmu di pelukanku yang terakhir. '' Kita hanya berjarak setengah lingkar bumi, artinya; kamu tak perlu mencari ujung dunia untuk menemuiku. ''

Tapi, apakah kamu ingat kalau bumi tak berujung? Bulatan biru ini sudah mengecohmu, setengah lingkar bumi adalah jarak terjauh, ia bisa membedakan warna langit kita, ia bisa memberimu empat musim dalam setahun--dua musim lebih banyak dariku. Sedang satu lingkar utuh akan membawa langkahmu memutar dan kembali padaku, bukan?
Aku meruntut deretan kelip di atas sana, kamu bilang ada rasi paling indah yang selalu sama kalau aku percaya. Ada planet tak terjamah yang sedang berevolusi, ada galaksi penuh bintang di luar Bimasakti.

Aku tak peduli.

-

5 Februari 2012, suara merdumu mengisi kekosongan di dalam kepalaku kembali. Menyapa hangat dengan ucapan selamat pagi waktu Eropa, meredam rindu yang kukekang biaknya. Ada getar dan degup yang sama seperti saat aku bertemu pertama kali di rooftop denganmu, memburu dan tak beraturan.
Setengah lingkar bumi kali itu terbayarkan, sayangnya untuk yang terakhir.

'' Kita tidak akan bisa, '' bilangmu pelan. '' Kita tidak akan pernah bisa. ''

Iya, setengah lingkar bumi memang jarak terjauh yang benar-benar berhasil memisahkan kita.


*ditulis untuk ulang tahun NBC Bandung yang pertama.
Happy Birthday.

-@_raraa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar