Sayup terdengar alunan musik, tidak terlalu jelas namun cukup untuk mengisi kekosongan telinga di tengah sepi. Sebenarnya tidak benar-benar sepi, aku sedang duduk di keramaian, riuh. Anak-anak, orang dewasa, kendaraan bermotor, bunyi ringtone ponsel, suara tawa menggelegar, saut pembicaraan yang belum juga usai sedari tadi.
Bersumber dari Ipod seseorang yang tak ku kenal, berjarak dua langkah arah jam tiga. Benda kecil yang menyumpal telinganya bahkan tak mampu menahan musik agar hanya dia yang menikmatinya, aku bisa mendengarnya jelas.
''You're aching, you're breaking and i can see the pain in your eyes...''
Ah, Keane. Soundtrack hidup, musik abadi--buatku, yang sampai hari ini belum bosan kudengarkan.
Aku selalu di tarik masa lalu, aku pikir selama ini langkahku sudah jauh dari kamu, kali ini salah. Lagi. Potongan kecil tentangmu selalu berhasil melempar kenangan hingga jatuh tepat di tempatku, kali ini bisakah aku menyalahkan waktu?
Waktuku tidak mengenal batas, entah di mana letak masa lalu, entah di mana garis yang di sebut 'Batas'. Sesederhana musik yang kita dengar dulu, semudah itu juga batas waktu terhapus. Dua tahun lalu, satu tahun lalu, kemarin, tak ada yang berbeda. Aku pikir masa lalu adalah sesuatu di waktu lampau, tidak termasuk hal lain yang tiba-tiba mencelat menembus batas.
Memang tak berguna berada di keramaian, sepi tetap saja sepi. Riuh belum tentu bisa mengobati, terlebih sepiku bukan karena hening suara...sepiku adalah kehilangan senyummu. Salahkan waktu jika detiknya hanya menambah pilu, salahkan rindu, salahkan juga memori kepala karena tak bisa melupakan kamu.
Akhirnya dia pergi, orang yang duduk dua langkah arah jam tiga tadi. Sepiku masih sama, tak sedikitpun terobati juga terisi. Salahkan saja dia, dia tidak akan tahu, bukan? Dia yang mengusik masa laluku, membawanya menembus waktu lalu pergi begitu saja. Iya, salahkan saja dia.
Aku mencarinya, mencari garis pembatas masa lalu dengan masa ini. Bisakah membendung rindu agar tak terasa lagi? Di mana batas itu? Batas pemisah waktu 'Yang sudah' dan 'Yang akan' ter-paku.
Katakan padaku, di mana dapat kutemukan batas masa lalu?
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar