Kamis, 19 Januari 2012

Aku Benci Kamu Hari Ini

'' Aku benci kau hari ini '' katanya. Aku diam, aku tetap berkonsentrasi pada makananku.

Dentang piring yang beradu dengan sendok terdengar sangat menyakitkan, memang bukan hanya hari ini dia melakukannya, tapi perkataannya tadi benar-benar menohok jantungku. Aku masih diam. Tatapannya begitu nanar setiap kali aku mengajaknya berbincang, dan bukan hanya kali ini saja.

Berawal dari hari naas itu, hari di mana ayahnya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan. Aku bersama beliau, tepatnya... Akulah yang memaksa ayahnya pergi. Aku ingin memberi kejutan di hari ulang tahun orang yang ada di hadapanku ini, ayahnya sedang sakit dan bersedia ikut setelah aku menjelaskan rencanaku. Dan entah bagaimana kelanjutannya, saat sadar aku sudah ada di rumah sakit dengan perban di sana-sini.

Untukku, hari itu adalah kiamat. Ayahnya meninggal dan akulah penyebabnya, begitu pikirnya. Memang, dia masih bertahan di sampingku, dia tidak meninggalkanku, tetapi aku dimusuhi. Melihatku seperti melihat hama yang harus dibasmi, tapi hama ini sangat menyayanginya, hama ini sangat mencintainya.

'' Aku minta maaf, maafkan aku '' ujarku pelan. Matanya menusuk mataku, lalu dia beranjak dengan marah. '' tunggu! ''

Langkahnya tertahan, punggungnya berbalik dan menatap sinis padaku. Aku beranjak, derit kursi seperti hanya satu-satunya suara merdu di sini.
'' Aku tahu aku salah, tapi... '' kataku menggantung, kulihat rahangnya mengeras dan bibirnya terkatup rapat.

'' Tapi bisakah, bisakah kau mencintaiku lagi? Paling tidak, cintai ibumu sehari saja, anakku. Sehari saja... ''

(#15haringeblogFF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar