Senin, 23 Januari 2012

Wonosobo

Kan kuceritakan lagi tentangnya untukmu,
Kotaku, Wonosobo
.

Udaranya masih sangat dingin, sampai ada asap keluar setiap kita menghembuskan napas. Ingat?
Pagi ini aku menyusuri kebun kentang lagi, harum tanah pagi yang bercampur dengan bau dedaunan serta titik-titik embun selalu menarik perhatian untuk disusuri. Senjataku hanya satu, adalah sarung hasil merampas dari bapak untuk menghangatkan tubuh.
Bayangkan aku berjalan-jalan seperti Hansip yang baru pulang tugas, jelek memang.
Aku bertelanjang kaki di atas aspal jalan yang menurun, berkelok, lalu menanjak. Sesekali tanganku menyambar rumput, menarik bunganya dan menjadikannya menjadi buket kecil di tangan lalu membawanya pulang.

Kalau aku bosan, ada Tlaga Warna menanti untuk dikunjungi. Kamu pasti sudah hafal jalan ke sana, nanti kalau kamu datang...janji, ikutlah bersamaku. Ada manisan Carica yang belum sempat kamu coba, mi ongklok dan ohh...tempe kemul favorit kita. Aku sudah tidak sabar berdiri menunggumu di terminal, memeriksa satu per satu plat nomor bus yang sesuai dengan nomor dalam pesan singkatmu sehari sebelumnya.

Kapan cutimu dikabulkan? Aku punya teman di kota Banjarnegara, kita bisa merampok salak pondoh dari kebunnya. Kita pasti mabuk salak di sana, lalu kita bisa minum dawet ayu langsung dari sana, dari kota asalnya. Aku benar-benar sudah tidak sabar, memelukmu dihawa sedingin Wonosobo akan meringankan tugas sarung bapak untuk menghangatkan tubuhku.

Aku menunggumu, menantimu hadir di beranda rumahku dengan kopi hitam dan singkong goreng yang masih panas. Merapatkan tubuh yang menggigil karena tidak terbiasa hidup di desa dengan suhu sedingin Wonosobo, sembari mematung melihat bintang di gelapnya malam yang pekat. Menikmati gemersik gesekan daun karena angin, juga suara kodok dan jangkrik di sekeliling kita.

Sudah kuingatkan, tinggal pesan berisi nomor plat bus yang kamu tumpangi masuk ke ponselku. Kita akan berpetualang seperti maumu yang tak pernah kukabulkan, janji.

Regards


(untuk #30harimenulissuratcinta)

2 komentar:

  1. akhirnya aku menulis sesuatu terinspirasi tulisan ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ohya? Mudah-mudahan inspirasi yang bagus, makasih udah baca :)

      Hapus