Hari ini panas.
Mataku terpaku pada sepatu hitam berhak tinggi yang kukenakan, sudah harus diganti sepertinya. Warna hitamnya mulai kusam dan ada baret yang sanggat mengganggu mata, tapi selama haknya belum copot seperti di iklan permen, aku tak akan menggantinya. Bus TransJakartaku entah kapan datang, sudah setengah jam dan aku masih berdiri mematung di tempatku.
Pantofel cokelat mengilap seperti ingin ikut mengintimidasi sepatuku, dan sukses membuatku malas memandanginya lagi.
'' Hai, mau pulang juga? '' ternyata suara Si Tuan Pemilik Pantofel. Aku menengok dan hampir saja limbung dengan keseimbangan karena kaget. '' kaget, ya? Haha '' dia tertawa memerlihatkan gigi rapinya. Kirana, selamat bertemu masa lalumu!
'' Eh, ha-hai juga. Iya, mau pulang '' balasku terbata. Kirana, lari! Lari sekarang juga! Desakku pada diri sendiri. Aku menggaruk kepala yang sama sekali tidak gatal, gugup. '' Mmm.. Sendiri? '' mampus! Kenapa harus memperpanjang obrolan dengan mantan pacar!
'' Enggak, aku sama kamu '' , gombal! Ingin sekali kucakar wajahnya dengan hak 10 cm-ku. '' Kamu sendiri? Pacarmu? ''.
Ini lebih gawat lagi, aku belum dapat penggantinya! Apa yang akan dia katakan kalau perempuan yang dulu dengan congkak sesumbar bisa mencari pengganti dalam waktu seminggu, ternyata masih sendiri di tahun kedua setelah berpisah? Mampus!
'' Belum, belum punya pacar '' kataku, kupalingkan wajah ke arah lain sengaja menyembunyikan rasa malu dan gugup yang bercampur mirip gado-gado Betawi. Kalau mencari waktu untuk kabur, inilah saatnya Kirana.
'' Ohh ya? '' tanyanya menggantung. Apa? Tertawa saja, tidak perlu ditahan, nanti jadi penyakit. '' Kok bisa? Laki-laki di Jakarta sepertinya sudah buta semua, kamu yang secantik ini bisa kelewat ''
Iya..iya..iya...terus saja menggombal, sepatuku juga masih stand by menunggu terbang ke wajah gantengmu.
'' Well, inilah aku tanpamu...'' ujarku seperti orang kesurupan, kalau saja kalimat ini bukan tema flash fiction ke-9, Si Penulis pastilah enggan memasukannya di tengah adegan gombal-gombalan. Tak sudi.
'' Apa? Kamu lucu banget sih '' lanjutnya sambil menyikut lenganku. '' aku juga masih single sejak kita pisah ''.
Oke, terus? Pentingkah itu untukku? Apa aku bisa langsung kurus saat mengetahui dia masih single? Bukankah lebih tenang bekerja tanpa ada yang mengganggu?
'' Balikan, yuk '' pintanya sambil menggenggam tanganku.
(#15haringeblogFF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar