Sabtu, 21 Januari 2012

Hey You

Dear @dikacrutin

Oke, aku akan mulai menulis setelah kamu senyum.
Sudah? Oke, aku tunggu.
Itu dia, my favorite, your smile.
Sebenarnya agak semu kalau surat cinta tidak ditulis dengan pena dan kertas, bukankah menyenangkan membacanya? Tulisan tangan di atas kertas warna-warni dan bergambar, kamu juga bisa menebak karakter Si Pengirim lewat coretannya, bukan?
Tapi ya sudahlah, toh aku belum tahu harus mengirim ke mana. Yang pasti, kita adalah warga Pamulang tercinta. Pamulang hore, mana suaranyaaa??? :D

Mari bahas hal lain, kamu bersedia menjadi objek bahasannya, Ar? Selain senyum dan hobi karaokemu, apa yang bisa aku bahas di sini? Oh, sial! Aku belum tahu apapun tentang kamu ternyata.
Aku bukan secret admirer, pasti kutulis nama terang di akhir surat nanti. Biar orang lain bersembunyi, biar orang lain diam-diam mengagumi. Aku tidak terlalu peduli. Bolehkah aku mengaggumi secara terang-terangan? Pantaskah? Sudikah?

Senang bisa menulis sedikit buat kamu, ya meski kadar kemanisan surat ini belum ada apa-apanya dari surat yang lain. Tapi boleh juga kalau sekali-kali dicoba ke semut, yang jelas ini bukan bentuk lain dari kecoa meski sama-sama menarik perhatian semut :D

Seseorang, tolong ajari aku membuat kalimat penutup. Oke... Bye, Ar. :)

Regards
Rara

2 komentar:

  1. Hahahahahaha. This is what I called Surat Cinta by Request. Thank you btw. *baru sempet baca* tadi sinyalnya jebot.

    Aduh, ternyata rayuan mautku berhasil yes. :))))

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga enak sama nomor yang berderet itu :D
      maap, ga semanis punya yang lainnya :)))

      Hapus