Minggu, 22 Januari 2012

Merindukanmu Itu Seru!

Sudah di lembar yang ketiga, dan kini aku terbiasa melakukannya.

Kupandangi lagi dua lembar kertas berwarna biru di atas amplop berwarna senada, coretan tanganku masih sama seperti beberapa tahun lalu ternyata. Pena merah marun masih betah menari di atas lembar ketiga, aku punya banyak stok cerita yang siap kutuliskan di sana.

Paragraf kedua, aku masih betah membahas adegan lembur di rumah kosku dulu. Dia selalu datang dengan kopi instant berpuluh-puluh bungkus, dan dapur adalah tempat pertama yang dia datangi. '' Kopi adalah belahan jiwaku '' katanya tiap kali aku protes dengan kunjungan ke dapurnya. Manusia macam apa yang meminum kopi lima cangkir semalaman? Iya, manusia macam dia.

Lembur membuatku memiliki waktu lebih untuk berdekatan dengannya, melihatnya berkonsentrasi pada layar laptop hitam kesayangan, memerhatikan alis yang sesekali naik sambil menggelengkan kepala. Foto-fotonya menakjubkan, tak apa menjadi asisten yang sering lembur sampai pagi kalau keuntungannya bisa melihat jepretannya. I'm in love with him, aku jatuh cinta pada semua foto yang dia ambil, aku jatuh cinta pada caranya mengubah objek biasa menjadi sangat menarik dipandang.

Lembar keempat, aku tuliskan keluh kesah saat hadirnya tidak lagi menemani. Sepi. Tak ada lagi aroma kopi yang seolah merayuku untuk meminum dan minum lagi. Aku merindukannya, sungguh.

'' Kopi adalah belahan jiwaku, dan kamu adalah belahan lainnya '' ucapnya ketika menyampaikan niat pindah ke Papua.

Aku mulai terbiasa bercerita lewat tulisan tangan, menyertakan kode pos, prangko, juga alamat di amplopnya. Aku mulai menyukai kantor pos dan Pak Pos dengan seragam berwarna orange-nya. Aku suka desir gelisah menunggu balasan yang pasti disertai dengan foto-foto berukuran besar; alam Papua, masyarakatnya, hingga sesederhana semut di batang pohon kelapa.

'' Untuk separuh belahan jiwaku, kamu dapat salam dari belahan jiwa lain; kopi di cangkirku ''

(15haringeblogFF)

4 komentar: